Selasa, 14 April 2015

Kelinci "Aurum Flerovium N"

Saat kau singgah diwaktu yang tepat

Semua berawal dari kemurungan yang berlarut-larut, tak semua nasehat yang didapat selalu kulakukan dengan baik, banyak waktu sia-sia terbuang karna satu hal berlarut yang selalu terpikir dalam kepalaku. Hingga akhirnya kau yang takterpikir hadir.


Aku, halnya kelinci dalam daftar pencobaan abadi.


Kalau bisa meminta, Kelinci  tak akan mau waktu itu datang. Waktu ketika Kelinci memintanya, bertemu mata dengan ukuran waktu yang sangat lama di studio rekaman kala itu Atau waktu baru-baru ini, seseorang yang hanya sejenak singgah, satu kisah yang baru, satu kisah yang baru-baru ini singgahi benak Kelinci.

Ia datang disaat yang tepat, tiga tahun sudah Kelinci dibodohi waktu dan seseorang dengan set drum, yang tak pernah melihat Kelinci, tetiba datang seseorang yang tak Kelinci kenal lalu mengisi hari-hari gelap Kelinci.

Ia datang dengan memberi Kelinci setangkup harapan, memercikkan Kelinci dengan embun sejuk yang sedari awal ia berikan hingga batas kemarin.

Ia yakinkan Kelinci, bahwa dengannya, mencintainya, Kelinci bisa dapatkan cinta.

Ia amat yakin hingga mebuat keakuan Kelinci akhirnya luluh, melakukan halnya pujangga mencari cinta.
Namun cara Kelinci yang terlalu mudah meyakinkannya membuat ia sedikit bosan.




Kelinci tak berniat jatuh cinta, 
Kelinci tak ingin memulai, namun ia meyakinkan Kelinci, memuja Kelinci dengan cara yang tak pernah sekalipun dilakukan oleh seseorang dipikiran Kelinci dengan set drum dahulu.

Bodoh saat Kelinci lakukan kembali kesalahannya, mudah terbuai, terlampau bising, tak pernah bersabar akan mendapatkan kepemilikan.

Salah Kelinci, selalu merasakan hal terlalu cepat, memikirkan terlalu banyak, perduli berlebih, dan yang terutama, Kelinci yang akhirnya pertama mencintai.







Hingga akhirnya kau tinggalkan Kelinci dengan waktu yang terlampau cepat.