Selasa, 30 Mei 2017

REKONSILIASI SKEPTISIS


REKONSILIASI SKEPTISIS

(oleh: widya sari kusuma dewi)



Gerimis kian besar dan senja yang kau banggakan bukan lagi jingga, bukan juga lembayungmu. Pecahkan derai hujan dan rasakan bau khasnya yang menguap pelan.

Ialah detik, yang bersaksi akan tumpahnya samudera yang mengalir dipipi.

Kilau parasmu bagai pengalih keraguanku, bijak tutur katamu hancurkan skeptis tentangmu. Juga, kuanggap wajar atas opini dua tempat berbeda antara kita. Ah! Jarak bukanlah masalah.

Ialah  klasik, membentang opini wajar untukmu tanpa pengecualian kala itu.

Secercah sesal datang seraya bayang pelukmu dipikiran. Kuharap kau tak pernah lupa cara hargai sunyi.

Ialah sunyi, yang tak pernah kutawarkan hingga perayaan keputusanmu memilih dia.

Tak ada derai hujan, ia hanya rintik kenangan yang jatuh bersamaan. Kau bukan akhir, tapi sebuah proses menuju rumah. Pemburu juga takkan menyandarkan tombaknya hingga ia terkubur peluhnya sendiri. Denganmu,  jatuh cinta dan kopi tak pernah sepahit rasa kehilangan.

Ialah keakuanku, yang luluh, yang usai saat kearifanku mulai bertindak.

Lantas kamera semesta adalah saksi, saat kau pamerkan foto profilmu, bercerita ia yang sedang menggenggam erat tanganmu, letih yang kau nikmati bersama wanita yang kini kau anggap calon istri. Seperti sandaran jiwa bertahta mahkota.

Ialah rumahmu, alasan mengapa hatiku tak lagi bisa mengatakan pulang.



Notes:

Rekonsiliasi, adalah proses pencocokan data atau pencatatan yang terjadi di dua tempat yang berbeda.

Skeptisis, adalah ketidakpercayaan atau keraguan seseorang tentang sesuatu yang belum tentu kebenarannya.

Analogi dalam tulisan ini, adalah segala sesuatu akan terlihat seolah selalu benar apabila sedang jatuh cinta, begitu pula segala sesuatu akan selalu salah apabila kita tidak lagi saling cinta. Disini, jatuh cinta membuat ketidakcocokan tersebut menjadi seolah wajar namun kemudian sikap skeptis membuatnya sadar bahwa bukanlah ia yang diinginkan pasangannya dimasa depan. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar